Membantu Anak Mengatasi Emosi Negatifnya
Pernahkah Emak mengalami stress menghadapi tingkah laku anak
yang tak mau menurut dan susah dipahami
apa maunya. Semua pembicaraan hanya menjadi perdebatan yang membuat Emak
semakin pusing, merasa putus asa dan tak tahu bagaimana cara berbicara dengan
mereka.
Saya yakin sebagian besar dari Emak pernah mengalaminya.
Jika sudah demikian, apa yang Emak lakukan untuk menghadapi hal yang demikian?
Anak adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada kita.
Kehadiran mereka memberikan kebahagiaan yang begitu besar dalam sebuah
perkawinan. Anak juga merupakan titipan yang harus kita jaga, kita rawat dan
kita asuh agar menjadi seseorang yang membanggakan bagi orang tuanya, juga
berguna buat lingkungan dan masyarakatnya.
Saat anak-anak bersikap manis dan menurut, tentulah Emak sangat bangga dengan mereka. Namun apa jadinya jika satu hari saja, anak-anak
kita membuat ulah, susah diajak bicara, tak mau mendengarkan kita dan sikap buruk
lainnya yang membuat pusing Emak. Sikap anak yang biasanya lucu mendadak
jadi begitu menyebalkan. Tentulah hari itu menjadi hari yang sangat berat bagi Emak.
Sikap anak yang kurang baik dan susah diajak berkomunikasi,
sebenarnya pertanda bahwa anak sedang mengalami sesuatu yang berat dan tak
sesuai dengan keinginan hatinya. Hanya saja anak tidak tahu bagaimana
mengungkapkan perasaannya tersebut.
Rasa marah,kecewa, frustasi,tertekan dan perasaan negatif
lainnya seringkali dialami oleh anak-anak kita, jika keinginan dan harapan
mereka tak terpenuhi. Pergaulan si kecil dengan teman-temannya, tugas-tugasnya
di sekolah, cara orangtua berinteraksi dengan mereka, kadang membuat anak merasa
tidak bebas melakukan apa yang dimauinya. Bukanlah hal yang mudah bagi anak
menghadapi berbagai hal yang terjadi di luar diri mereka. Anak terkadang merasa
tertekan dan pada akhirnya memunculkan emosi negatif pada diri anak.
Menghadapi sikap anak yang seperti itu, Emak harus pandai
mengelola emosi agar sikap Emak tidak merugikan dan membuat anak semakin
merasa tertekan.
Ada beberapa cara yang bisa Emak lakukan untuk membantu anak
mengatasi perasaan negatifnya :
1.
Mendengarkan dengan penuh perhatian
Saat melihat anak kita marah, cobalah untuk
mendengarkan mereka, biarkan anak mengungkapkan perasaanya kenapa dia marah.
Anak akan lebih mudah mengungkapkan masalahnya kepada orang tua yang
sungguh-sungguh mau mendengarkan. Orang tua bahkan tak perlu berkata apa-apa
karena sebenarnya yang dibutuhkan anak adalah perasaan didengarkan.
2.
Tunjukkan perhatian dengan sedikit kata-kata
Anak akan sulit menerima jika dirinya
disalahkan, diinterogasi atau dinasehati dengan panjang lebar. Sebagai contoh,
ketika anak kehilangan mainan kesayangannya, dan dia melapor kepada orang tuanya, seringkali sebagai orang tua kita langsung memarahi anak karena tidak
mengembalikan mainannya ke tempat semula. Sebenarnya anak akan merasa terbantu hanya
dengan ucapan sederhana seperti :”Oh...", "hmmm..."atau “begitu...”.
3.
Bantu anak untuk memahami apa yang dirasakannya
dan menemukan apa nama perasaannya itu, misalnya dengan mengatakan: “Kamu pasti
sedih ya kehilangan mainan itu?”atau ketika anak bertengkar dan marah dengan
temannya, bantu anak mengungkapkan perasaannya dengan mengatakan : “Kamu pasti
marah ya dengan temanmu itu?”. Pernyataan seperti ini akan menunjukkan kepada
anak bahwa kita memahami perasaan mereka. Untuk kemudian anak akan mencari
sendiri solusi untuk mengatasi perasaannya. Orang tua tentunya juga harus
membantu mengarahkan emosi negatif itu agar menjadi emosi yang positif.
Nah, sekarang Emak sudah tahu kan bagaimana
membantu anak mengatasi emosi negatifnya.
Yang lebih penting adalah bukan sekedar
kata-kata atau ucapan kita, sikap kita yang penuh perhatian dan tulus akan
lebih membuat anak merasa nyaman dan bisa mengelola emosi negatifnya.
0 Comments
Silakan tulis komentar dengan santun dan tidak keluar dari topik pembahasan