Di bulan Ramadlan yang penuh berkah ini, kami warga Pekalongan sedang diberi ujian besar.  Banjir rob yang melanda pesisir utara Pekalongan telah merendam banyak rumah. Ribuan orang harus kehilangan harta benda bahkan rumah yang sudah bertahun-tahun ditinggali, terpaksa harus ditinggalkan untuk mengungsi dan menghindari banjir rob yang tak kunjung surut selama beberapa hari ini.

Meninggalkan rumah dan harta benda yang dimiliki adalah sesuatu yang sangat berat bagi kita, warga yang terdampak rob. Apalagi ujian ini datang di bulan Ramadlan, bulan yang dinanti-nanti banyak orang untuk bisa lebih banyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, Masjid tempat mereka biasa melaksanakan shalat taraweh pun terendam oleh air rob. Mereka pun terpaksa berbuka dan sahur di pengungsian, sungguh ini adalah ujian besar bagi mereka. Semoga mereka diberi kekuatan dan kesabaran.

Sebenarnya banjir rob ini bukanlah kali pertama yang terjadi di pesisir utara Pekalongan, di hari-hari tertentu pun daerah ini sering kedatangan banjir rob, hanya tidak sebesar banjir rob kali ini. Sebelumya banjir rob yang datang hanya menimpa daerah-daerah yang dekat bibir pantai, tapi kali ini sudah meluas hingga jarak yang jauh dari pantai. Tidak hanya di Pekalongan, banjir rob ini juga sudah terjadi di daerah lain di pesisir utara pulau Jawa seperti Semarang, Demak, tegal, Indramayu, juga Jakarta.

Saya jadi berpikir, mengapa banjir rob kali ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya? Sebenarnya apa yang menyebabkan banjir rob ini terjadi?

Semua ujian yang datang memang sudah atas kehendak Yang Maha Kuasa, namun jika kita mau menyadari, ada sebab di balik setiap musibah yang terjadi



Mengapa Terjadi Banjir Rob?

Menurut beberapa sumber yang saya baca dan pernah saya pelajari dulu, banjir rob ini disebabkan oleh beberapa hal. Seperti dijelaskan di www.ilmusipil.com
 
Beberapa penyebab terjadinya banjir rob in antara lain :

Pertama, Pemanasan Global atau yang dikenal dengan Global Warming, meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi ini menyebabkan salju di daerah kutub mencair, bisa dibayangkan gak sih, bagaimana jika salju seluas kutub utara dan selatan ini mencair dan memenuhi lautan? Hal ini yang menyebabkan naiknya air laut. Maka tak heran jika banyak daerah di pesisir pantai mulai terendam air laut. Bahkan diperkirakan, jika hal ini terus terjadi, akan ada pulau-pulau yang hilang tenggelam

Kedua, Maraknya penebangan hutan, kita semua mungkin sudah tahu ya kalau keberadaan hutan ini sangat penting buat kehidupan.  Hutan menyediakan oksigen dari hasil fotosintesis tumbuh-tumbuhan,  juga mampu menyimpan air tanah sehingga mencegah terjadinya banjir. Penebangan hutan secara besar-besaran akan menyebabkan tanah kehilangan pegangan pada akar-akar tumbuhan sehingga longsor pun tak bisa dihindari. Penggundulan hutan ini menyebabkan air hujan tak bisa diserap, dan ketika curah hujan sangat tinggi, air langsung mengalir ke sungai dan akhirnya ke laut.

Ketiga, Kebiasaan membuang sampah di sungai. Sampah-sampah yang dibuang ke sungai, secara tidak langsung menyebabkan banjir rob. Tumpukan sampah ini akan mengakibatkan pendangkalan sungai-sungai sehingga ketika terjadi pasang, sungai-sungai di sekitar tak mampu menampung luapan air laut tersebut.

Keempat, Pemanfaatan air tanah secara berlebihan. Apa sih, kaitannya antara pemanfaatan air tanah secara berlebihan dengan banjir rob? Menurut para ahli, pengambilan air tanah secara berlebihan, terutama di daerah sekitar pantai akan menyebabkan turunnya lapisan tanah. Jika lapisan tanah ini turun, akan mudah sekali terjadi banjir rob di daerah tersebut karena daratan menjadi lebih rendah dari pada laut.

Kelima, Reklamasi pantai atau pengurukan laut untuk dijadikan daratan. Di beberapa daerah, terutama di negara-negara maju, mengubah lautan menjadi daratan sudah banyak dilakukan. Pengurukan laut ini otomatis menyebabkan air laut beralih ke wilayah daratan lain yang lebih rendah.

Bagaimana Mengatasi Banjir Rob ini?

Setelah melihat beberapa penyebab terjadinya banjir rob ini, tentunya dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk mengatasinya, kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada pihak tertentu untuk mengatasi semua ini. Dibutuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan alam sekitar. Bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti, tidak membuang sampah di sungai, menjaga kelestarian hutan, dan menghemat air. Hal-hal kecil semacam ini bisa dimulai dari diri sendiri. Kita tidak bisa mengharapkan orang lain melakukannya jika kita sendiri belum bisa memberikan contoh. 
Seandainya setiap orang bisa melakukan hal-hal kecil ini, dari sekian juta penduduk yang ada, akan memberikan pengaruh yang signifikan  bagi perbaikan lingkungan.

Buat siapa saja yang membaca tulisan ini, kami mohonkan do'anya  semoga banjir rob di kota kami khususnya dan juga di daerah-daerah lain segera bisa di atasi. 


.

0 Comments