Guru Bukan Manusia Sempurna
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Guru itu digugu dan ditiru”. Setiap tindak tanduk seorang guru selalu dilihat bahkan kadang ditiru oleh muridnya. Karena itu sebagai seorang guru haruslah memiliki citra yang baik di mata orang lain, terlebih di hadapan anak-anak didiknya.
Tapi guru tetaplah manusia biasa , guru bukanlah manusia yang diturunkan dari langit begitu saja dengan segala kesempurnaannya. Namun, seorang guru selalu berusaha untuk memperbaiki dirinya karena dari merekalah anak-anak didik belajar tentang banyak hal.
Sebagai seorang guru, saya merasa sangat jauh dari kata sempurna, baik saja enggak kok, apalagi sempurna. Cuma setidaknya, karena sudah punya label sebagai guru, saya harus selalu berusaha menjaga kode etik guru.
Tapi yang namanya manusia, selalu ada kekurangan dan kelemahan yang membuatnya tidak bisa menjadi sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala.
Jadi kenapa saya bilang bahwa guru bukan manusia sempurna? Karena beberapa alasan di sini ya...
Enggak serba tahu
Memangnya guru itu Tuhan yang serba tahu segalanya? Walaupun guru itu sudah mengajar belasan tahun lamanya, tetap saja ada hal yang kadang tidak diketahui tentang materi yang diajarkan. Karena ilmu terus berkembang, jadi guru pun harus selalu mau belajar. Saya juga pernah kok, pas ditanya murid tentang sesuatu hal tapi saya bingung menjawabnya. Dari pada saya menjawab asal-asalan, lebih baik saya pending dulu sampai saya menemukan jawaban yang tepat. Kalaupun sudah terlanjur saya jawab kemudian ternyata itu salah ya saya bilang ke murid-murid kalau kemarin jawabannya salah. Murid-murid bisa ngerti kok.
Suka Lupa
Kadang-kadang, saking asiknya mengerjakan satu tugas , guru suka lupa mengerjakan tugas yang lainnya. Asal enggak lupa saat jamnya masuk kelas aja ya...he he..
Memangnya tugas guru itu banyak ya?
Ya iyalah, mulai dari menyiapkan bahan pembelajaran, mengajar di kelas, melakukan evaluasi, mengoreksi ulangan, mencatat agenda, belum lagi administrasi lainnya yang jumlahnya lebih dari 25 macam. Nah, saking banyaknya administrasi yang harus diselesaikan, jadinya guru suka lupa dengan tugas yang sebenarnya sangat penting untuk dikerjakan.
Guru bisa marah
Guru juga boleh marah kok. Saat anak-anak enggak mendengarkan guru, mengganggu temannya di kelas, berisik dan susah diatur, guru bisa habis kesabaran menghadapinya. Tapi pada dasarnya, rasa marah seoarng guru itu tujuannya baik ya, biar anak-anak disiplin, menghargai orang lain dan memiliki prestasi yang bagus.
Guru bisa sakit
Namanya juga manusia, kalau ketahanan tubuh sudah melemah ya kadang jatuh sakit. Banyaknya kegiatan di sekolah, juga pekerjaan rumah yang seabrek tentu saja membuat tenaga dan pikiran terkuras. Kalau sudah begini, mau tidak mau guru pun harus istirahat. Nah, kalau tubuh sudah memberi kode untuk istirahat, jadinya terpaksa enggak bisa mengisi pelajaran di kelas. Tentu saja guru tetap memikirkan apa tugas yang harus dikerjakan oleh anak-anak agar tidak tertinggal selama guru istirahat di rumah.
Sebenarnya masih banyak ya, hal-hal yang menjadi alasan bahwa guru itu bukan manusia sempurna. Namun yang lebih penting dari itu, guru itu selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak didiknya, guru selalu menginginkan anak didiknya menjadi orang sukses di kehidupannya, selalu menginginkan anak didiknya memiliki akhlak yang baik. Dan untuk keluarganya sendiri, guru selalu ingin mempunyai waktu untuk keluarganya di tengah kesibukannya mengajar
0 Comments
Silakan tulis komentar dengan santun dan tidak keluar dari topik pembahasan